Sejarah, Informasi Tanaman, dan Nilai Nutrisi Barli/Jelai

Wikifarmer

Tim Editorial

5 menit baca
Sejarah, Informasi Tanaman, dan Nilai Nutrisi Barli/Jelai

Sejarah Barli 

Barli biasa (Hordeum vulgare L.) datang dari tanaman liar Hordeum spontaneum. Beberapa penemuan dari Fertile Crescent mengindikasikan bahwa barli didomestikasi 10000 tahun yang lalu dan dianggap sebagai salah satu dari tanaman pendiri dari Pertanian Dunia Lama (Badr et al., 2000). Budidaya barli dapat ditemukan pada beberapa bagian dunia. Beberapa ahli mendukung bahwa asal usulnya tidak diketahui (Harlan, 1979), sementara yang lain percaya bahwa ia berasal dari wilayah Mediterania Timur (1). Umumnya, ia berasal dari tahun 5000 SM di Mesir, 3000 SM di Eropa barat laut, 2350 SM di Mesopotamia, dan 1500 SM di Cina. Bagi orang Ibrani, Yunani dan Romawi, barli merupakan tanaman utama yang digunakan untuk produksi roti selama tahun 1500-1600 (abad ke 16) (2). Menariknya, barli digunakan sebagai mata uang pada Mesopotamia kuno (3).

Informasi Tanaman 

Barli termasuk ke dalam 4 besar biji-bijian yang diproduksi di dunia bersama dengan jagung (Zea maize L.), gandum (Triticum aestivum L.), dan beras (Oryza sativa L.) (Carena, 2009). Lebih tepatnya, pada 2017, produksinya mencapai 149 juta ton atau 330 miliar pon (4). Uni Eropa (UE-27) adalah, sejauh ini, produsen barli terbesar, diikuti oleh Rusia dan Australia. Amerika Serikat adalah produsen barli terbesar ketujuh di dunia (5). Di AS, 2.2. juta are atau 0.89 juta hektar barli dipanen pada 2020 dengan rata-rata hasil panen 77.2 gantang/are atau 5.19 ton/hektar, sementara total produksi pada 2020 adalah 170.8 juta gantang atau 3.7 juta ton (6).

Barli adalah serealia dan termasuk ke dalam famili Poaceae. Ia dapat ditemukan dengan nama barli biasa, biji barli, dan sereal barli. Tanamannya dapat tumbuh pada berbagai kondisi lingkungan dan rentang iklim (daerah iklim sedang, sub-artik, atau subtropis). Ia merupakan rumput C3 musim dingin tahunan (Vitkauskaite dan Venskaityte, 2011) dan tingginya berkisar dari 2 hingga 4 kaki atau 0.6 hingga 1.2 m (Ball et al., 1998). Batangnya tegak dengan daun halus bergantian, sementara ruas-ruasnya tidak berbulu. Biji barli diproduksi pada perbungaan lonjakan sepanjang ¾ hingga 4 inci (2–10 cm) dengan bunga berkelompok pada tiga bulu panjang (disebut tenda). Tenda bisa tidak ada pada beberapa varietas namun, tidak ada, dapat mencapai panjang 6 inci atau 15.2 cm (Radford et al., 1968). 

Barli tidak dapat dibedakan dengan biji-bijian kecil lainnya, terutama sebelum pembungaan. Kita dapat mengamati leher daun untuk membedakannya dengan sereal lainnya, seperti gandum, gandum hitam, atau oat. Pada kasus barli, ia akan memiliki dua pelengkap yang tumpang tindih menggenggam batang, dikenal sebagai daun telinga (Ball et al., 1998).

Terdapat dua kategori utama barli, berdasarkan susunan kepala biji dalam bulirnya. Lebih tepatnya, ketika kita melihat kepala biji berbaris enam dari atas, kita dapat membedakan enam baris biji, tiga pada setiap sisi rachis (batang kepala biji). Pada kasus barli dua baris, biji hanya berkembang pada malai (spikelet) tengah, sementara dua malai (spikelet) lainnya steril. Ketika diamati dari atas, jenis ini terlihat hanya memiliki dua biji (Carena et al., 2009).

Barli dapat dibudidayakan baik di musim dingin ataupun di musim semi. Barli musim dingin biasanya ditanam pada musim gugur agar terpapar suhu rendah, dan menyelesaikan pertumbuhannya pada musim semi dan musim panas selanjutnya. Sebaliknya, barli musim semi tidak membutuhkan paparan suhu musim dingin dan dapat ditanam pada musim semi. Jenis musim dingin biasanya matang lebih awal daripada jenis musim semi. Umumnya, terdapat tiga sistem penahapan pertumbuhan utama (Zadoks, Haun, Feekes). Barli tumbuh melewati tahap sebagai berikut berdasarkan sistem Zadoks (1)

  • Kemunculan/Emergence
  • Anakan/Tillering
  • Penyambungan/Jointing
  • Kemunculan daun bendera/Flag leaf emergence
  • Bunting/Booting
  • Kemunculan kepala/Head emergence
  • Kematangan/Maturity

Nilai Gizi dan Kegunaan 

Rasa dari Barli dapat dianggap mirip kacang, dan nilai nutrisinya tinggi. Lebih tepatnya, ia kaya akan karbohidrat, sementara konsentrasi protein, kalsium dan fosfornya sedang. Barli juga mengandung vitamin B kompleks dalam jumlah kecil.

Nilai gizi dari 100 g barli utuh (8)

  • 334 kcal
  • 10.6 g protein 
  • 2.1 g lemak total 
  • 60.8 g karbohidrat
  • 14.8 g serat
  • 50 mg kalsium
  • 6 mg zat besi
  • 91 mg Magnesium
  • 380 mg Fosfor
  • 4 mg Kalium
  • 0.5 mg Sodium
  • 3.3 mg Seng
  • 0.3 mg Thiamin (B1)
  • 0.1 mg Riboflavin (B2)
  • 0.6 mg Vit. B6
  • 50 DFE Folat

Barli dapat digunakan

  • Untuk konsumsi manusia. Terkait kegunaannya untuk konsumsi manusia, barli adalah bahan penting pada minuman beralkohol, seperti bir dan wiski, dan minuman non-alkohol, seperti air barli dan teh barli panggang. Di Italia, barli juga merupakan pengganti kopi caffè d'orzo (kopi barli). Umumnya, barli enam baris lebih cocok untuk pakan ternak karena kandungan proteinnya yang lebih tinggi, sementara barli dua baris, yang memiliki kadar gula lebih tinggi, lebih cocok untuk produksi malt. Barli dibudidayakan pada banyak area di seluruh dunia untuk alasan budaya dan juga ekonomi karena kegunaannya pada produksi malt.
  • Untuk pakan ternak. Barli adalah tanaman yang sangat kompetitif yang matang dengan cepat dan dapat dipanen untuk pakan ternak pada sekitar 58 hingga 65 hari. Karena musim tanamnya yang singkat, barli dapat ditanam pada beberapa lingkungan untuk penanaman ganda. Varietas barli yang dikembangkan untuk paka umumnya tidak bertenda dan bisa dipanen pada tahap kematangan yang lebih lambat (tahap adonan lunak-susu) dibandingkan dengan varietas biji-bijian. Varietas barli untuk pakan ternak dapat menggunakan jenis baris dua atau baris enam (12)
  • Untuk tanaman penutup tanah (9). Barli juga dapat digunakan untuk mengatasi erosi tanah. Hal ini terjadi karena barli musim dingin mengembangkan sistem perakaran dalam pada tanah, melindunginya dari angin dan hujan, faktor yang berkontribusi terhadap erosi. Inilah salah satu alasan kenapa barli sering digunakan sebagai tanaman penutup pada cuaca dingin. Ia juga mengeluarkan nitrogen ke dalam tanah.
  • Sebagai hiasan. Varietas beraneka ragam baru yang distabilkan dari H. vulgare, disebut sebagai H. vulgare variegate) (10).

Di Inggris, ia juga digunakan sebagai algistatik (11), sementara beberapa tahun yang lalu, ia digunakan sebagai unit pengukuran (definisi satu inci menurut undang-undang adalah tiga biji barli) (Long, 1842). 

Sejarah, Informasi Tanaman, dan Nilai Nutrisi Barli/Jelai

Prinsip untuk memilih varietas barli terbaik

Persiapan tanah, kebutuhan tanah, dan kebutuhan benih Barli

Persyaratan dan metode irigasi Barli

Metode dan Persyaratan Pemupukan Barli

Hama dan Penyakit Barli

Hasil panen, pemanenan, dan penyimpanan Barli

Pengelolaan gulma pada pertanian barli

 

Referensi

  1. https://extension.umn.edu/growing-small-grains/spring-barley-growth-and-development-guide#growth-timeline-and-process-791511
  2. https://www.britannica.com/plant/barley-cereal
  3. https://www.thoughtco.com/fast-facts-about-mesopotamia-119955
  4. https://www.fao.org/faostat/en/#data/QCL
  5. https://www.statista.com/statistics/272760/barley-harvest-forecast/
  6. https://www.nass.usda.gov/Statistics_by_Subject/result.php?1D276BD8-3324-3051-B34F-5ED84AE56A38&sector=CROPS&group=FIELD%20CROPS&comm=BARLEY
  7. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-799/barley#:~:text=People%20often%20eat%20the%20grain,to%20support%20these%20other%20uses.
  8. https://knowledge4policy.ec.europa.eu/health-promotion-knowledge-gateway/whole-grain-nutritional-value-whole-2_en
  9. https://plants.usda.gov/DocumentLibrary/plantguide/pdf/pg_hovu.pdf
  10. http://www.loghouseplants.com/images/catgrass2.pdf
  11. https://web.archive.org/web/20030408210226/http://www.btny.purdue.edu/Pubs/APM/APM-1-W.pdf
  12. https://www.academia.edu/32662285/Barley_Grain_and_Forage_for_Beef_Cattle_Energy_and_Protein_Content_of_Feed_Barley
  • Badr, A., Müller, K., Schäfer-Pregl, R., El Rabey, H., Effgen, S., Ibrahim, H., et al. (2000). On the origin and domestication history of barley (Hordeum vulgare). Mol. Biol. Evol. 17, 499–510. doi: 10.1093/oxfordjournals.molbev.a026330
  • Ball, D.M., Hoveland, C.S. and Lacefield, G.D. (1998). Southern forages. 2nd ed. Potash and Phosphate Inst. and Foundation for Agronomic Research, Norcross, GA.
  • Carena, M.J. (2009). Handbook of plant breeding: cereals. 1st ed. Springer, New York.
  • Harlan, J.R. (1979). On the origin of barley. In: Barley: origin, botany, culture, winter hardiness, genetics utilization, pests. USDA Agriculture Handbook 338. Washington, DC.
  • Long, G. (1842). “The Penny Cyclopædia of the Society for the Diffusion of Useful Knowledge. Vol. 26, Ungulata – Wales”. The Penny Cyclopædia of the Society for the Diffusion of Useful Knowledge. C. Knight. p. 436.
  • Radford, A.E., Ahles H. F., and Bell, C. R. (1968). Manual of the vascular flora of the Carolinas. Univ. of North Carolina Press, Chapel Hill.
  • Vitkauskaite, G., Venskaityte, L. (2011) Differences between C3 (Hordeum vulgare L.) and C4 (Panicum miliaceum L.) plants with respect to their resistance to water deficit. Žemdirbystė=Agriculture,vol.98,No.4,p.349‒356.