Persyaratan dan metode irigasi Barli

Wikifarmer

Tim Editorial

2 menit baca
Persyaratan dan metode irigasi Barli

Umumnya, barli menggunakan kelembaban secara lebih efisien dari sereal lainnya. Hasilnya, ia dapat ditanam tanpa irigasi pada banyak kasus. Namun, hampir 50% dari budidaya komersial barli pada area kering diirigasi. Ketika kecepatan penyemaian rendah telah dipilih,  mungkin tanaman tidak akan menjaga kelembaban karena pertumbuhan vegetatif seringnya meningkat (1).

Kebutuhan air pada berbagai tahap pertumbuhan barli 

Tanaman barli butuh paling tidak 100 mm (4 inci) dan, seringnya 125 mm (5 inci) air dari perkecambahan hingga tahap pertumbuhan reproduktif untuk menghasilkan biji-bijian. Kebutuhan akan air selama pertumbuhan vegetatif bervariasi tergantung dari suhu lingkungan. Contohnya, tanaman membutuhkan kelembaban untuk transpirasi selama musim semi yang hangat dan kering dibandingkan yang sejuk (2).

Sebagai tanaman musim dingin, barli tumbuh paling baik pada suhu sekitar 20 °C atau 68 °F. Hal ini terjadi karena, pada kisaran ini, tanaman dapat menggunakan lebih banyak air yang tersedia di tanah untuk pertumbuhan vegetatif tanaman daripada transpirasi.

Tanaman sereal, seperti barli, menggunakan air sekitar 2 hingga 3 mm/hari atau 0.078 hingga 0.11 inci air pada tahap anakan, sementara mereka membutuhkan sedikit lebih banyak (sekitar 3 hingga 5 mm/hari atau 0.11 hingga 0.19 inci/hari) pada tahap pemanjangan batang.

Ketika suhu lingkungan melebihi 25°C atau 77°F, tanaman membutuhkan paling banyak air (5 mm/hari atau 0.19 inci/hari). Dalam seminggu, barli akan menggunakan sekitar 20 hingga 35 mm air atau 0.787 hingga 1.377 inci air pada tahap pemanjangan batang, tergantung pada kondisi lingkungan lainnya seperti tingkat kelembapan, radiasi matahari, suhu dan angin. Selama tahap pertumbuhan tajuk barli, sering kali pada awal Juli, penggunaan air meningkat hingga 7-8 mm/hari atau 0.27 hingga 0.31 inci/hari (di bawah kondisi ideal). Puncak penggunaan air krusial untuk tanaman Barli dari pertengahan Juni hingga akhir Juli atau awal Agustus. Pengurangan hasil panen yang signifikan dapat terjadi jika, selama periode ini, air tidak berada pada tingkat yang diinginkan. Selama tahap pertumbuhan reproduktif, kebutuhan air dan penggunaan air tetap tinggi. Setelah tahap pertumbuhan tajuk, barli akan tetap menggunakan air 7 hingga 8 mm/hari atau 0.27 hingga 0.31 inci/hari hingga tahap pembungaan dan pengisian bulir (di bawah kondisi pertumbuhan ideal. Selama bulir terisi, penggunaan air menurun dan berkurang drastis  karena tanaman mencapai kematangan. Beberapa penemuan menarik menunjukkan bahwa di bawah kondisi lingkungan optimal, untuk setiap 25 mm (1 inci) air yang digunakan, barli akan memproduksi dari 5 hingga 7 gantang/are atau 0.34 hingga 0.47 ton/hektar (2).

Semua informasi yang disampaikan di atas adalah petunjuk umum yang tidak boleh diikuti tanpa melakukan penelitian. Tidak ada dua lahan yang identik di dunia; maka dari itu tidak ada satu orang pun yang dapat menyarankan Anda tentang metode pemupukan tanpa mempertimbangkan data uji tanah, analisa jaringan, dan riwayat lahan Anda. 

Sejarah, Informasi Tanaman, dan Nilai Nutrisi Barli/Jelai

Prinsip untuk memilih varietas barli terbaik

Persiapan tanah, kebutuhan tanah, dan kebutuhan benih Barli

Persyaratan dan metode irigasi Barli

Metode dan Persyaratan Pemupukan Barli

Hama dan Penyakit Barli

Hasil panen, pemanenan, dan penyimpanan Barli

Pengelolaan gulma pada pertanian barli

 

Referensi

  1. https://mccc.msu.edu/wpcontent/uploads/2016/09/ManagingCoverCropsProfitably_Barley.pdf
  2. https://open.alberta.ca/dataset/9a017865-5692-464d-92ac-93b5d50558db/resource/c0d20e0c-9f14-4f6d-8144-b8a6bc3452ba/download/5485851-2011-agrifactscropwateruserequirementsrevised-100-561-1-2011-11.pdf