Informasi, Sejarah dan Kandungan Nutrisi Tanaman Gandum

Wikifarmer

Tim Editorial

5 menit baca
Informasi, Sejarah dan Kandungan Nutrisi Tanaman Gandum

Gandum dianggap sebagai makanan pokok yang paling penting di seluruh dunia. Sebanyak hingga 55% populasi di dunia bergantung pada tanaman ini untuk 20% kebutuhan kalori (1). Tanaman ini tumbuh subur di daerah beriklim sedang dan menjadi sumber pemasukan yang penting bagi jutaan petani kecil dan menengah.

Informasi tanaman gandum 

Gandum termasuk ke dalam famili rumput-rumputan (Poaceae), dan merupakan tanaman C3 tahunan (atau dua tahunan). Tanaman ini kebanyakan dibudidayakan untuk menghasilkan biji-bijian, tetapi ia juga dapat digunakan sebagai tanaman pakan ternak tahunan (jerami dan silase) atau sebagai padang rumput. Dalam hal ini, pemanenan dilakukan sedikit lebih cepat pada tahap adonan lunak atau tahap bunting (the boot stage). Tanaman gandum tumbuh sebagai rumput tandan dengan produksi batang tegang setinggi 1.2 m (4 ft) dan banyak anakan (hingga 35). Beberapa anakan akan memasuki tahap reproduksi dan berkontribusi pada hasil akhir, sementara yang lainnya tidak.

Untuk mengidentifikasi spesies gandum dari tanaman lain (terutama pada tahap-tahap awal), banyak orang memeriksa dari apakah daun telinga pendek atau selubung daunnya berbulu atau tidak. Pada spesies gandum, daun telinganya berbulu dan pelepah daunnya tidak (2). Tanaman gandum musim dingin cenderung menghasilkan lebih banyak daun daripada gandum musim semi, namun dalam kedua kasus ini, daun terakhir yang diproduksi, disebut “daun bendera/flag leaf”, adalah yang paling penting karena laju fotosintesisnya yang tinggi. Petani harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi kesehatan daun bendera karena ia berkontribusi signifikan untuk pertumbuhan bulir.

Gandum dapat dibudidayakan sebagai tanaman musim dingin atau musim panas. Periode budidayanya dapat berlangsung hingga 6-8 bulan untuk jenis musim dingin namun dapat menjadi lebih singkat untuk jenis musim semi. Tetapi, gandum juga dapat dibudidayakan sebagai tanaman sela selama 3-4 bulan. Dalam semua kasus, dari saat penanaman hingga pemanenan, tanaman jagung berkembang melalui tahapan tertentu (3):

  1. Tumbuh-Muncul-Berkembang-Pembentukan 
  2. Anakan-Pemanjangan Batang 
  3. Bunting/Booting
  4. Pengembangan kepala 
  5. Pembungaan/Anthesis
  6. Pengisian biji-bijian (Tahap Masak Susu & Tahap Masak Adonan)
  7. Pematangan-matang

Durasi waktu dari setiap tahap pertumbuhan tergantung pada varietas/kultivar, suhu, panjang hari, dan tanggal penanaman dari tanaman. Umumnya, ketika gandum dibudidaya sebagai tanaman musim dingin, tahap perkembangan anakan dan pertumbuhan kepala berlangsung lebih lama daripada tahap yang sama pada jenis gandum musim semi. Untuk mengenali berbagai tahap pada gandum musim semi, Anda dapat mengacu pada panduan detail dari University of Minnesota Extension (9).

Sejarah budidaya gandum dan pentingnya bagi Sistem Pangan Global

Gandum memiliki banyak spesies yang termasuk dalam genus Triticum, namun yang paling penting dan dibudidayakan secara luas adalah Triticum aestivum (gandum biasa atau gandum roti) yang bersamaan dengan T. turgidum didomestikasi sekitar 7500 SM di daerah “Bulan Sabit Subur/Fertile Crescent” di Timur Dekat dan Timur Tengah (Bell, 1987, 4). Spesies yang pertama kali dibudidayakan adalah gandum ekabulir (Einkorn) yang diploid (Triticum monococcum) dan gandum Emmer (Triticum dicoccum) yang tetraploid. Hibridisasi alami dan pemilihan dari petani “melahirkan” gandum Durum, Spelt dan Roti Biasa (heksaploidi, enam salinan kromosom). Budidaya gandum secara bertahap meluas ke daerah Balkan, Eropa Tengah dan Barat. Sebagai tanaman yang didomestikasi, petani, pemulia tanaman, dan ilmuwan memilih dan menyukai karakteristik tanaman tertentu, sehingga mereka mengganti fisiologi tanaman gandum. Hasilnya, kultivar-kultivar tersebut menjadi lebih pendek, sementara jumlah anakan (per tanaman) semakin berkurang pula. 

Saat ini, permintaan yang terus meningkat untuk tanaman ini telah memperluas jangkauan budidaya, mulai dari 67°LU di Skandinavia dan Rusia hingga 45°LS di Argentina (Feldman 1995). Dari total produksi yang hampir mencapai 761 juta ton (FAOSTAT 5), 95% adalah gandum roti, sementara itu 4% adalah gandum Durum (gandum pasta, Triticum turgidum) dan 1% Dicoccum (1). Data terbaru menunjukkan bahwa negara-negara dengan produksi gandum tertinggi adalah: Cina, India, Rusia, AS, dan Perancis, sementara itu Irlandia, Belanda dan Selandia Baru memegang rekor untuk produksi hasil panen per hektar (6). Saat ini, ilmuwan di seluruh dunia “berlomba-lomba” untuk meningkatkan hasil panen dan resistensi tanaman demi memenuhi kebutuhan global untuk memberi makan 9.2 triliun manusia pada tahun 2050, dengan target peningkatan 1.2% hasil panen setiap tahunnya (7).

Kegunaan dan Nilai Gizi Gandum

Nilai Gizi yang kaya dari gandum utuh, jumlah dan kualitas glutan yang mengandung dan memberikan energi serta membangun jaringan otot dengan masa penyimpanan yang lama telah menjadikannya sebagai serealia utama untuk produksi roti di seluruh dunia.

Kira-kira 1 gantang gandum memiliki berat 27,2 kg (60 pon), mengandung sekitar 1.000.000 biji, dan dapat memproduksi 19,05 kg (42 pon) tepung putih dan pasta.

Nilai gizi dari 100 g gandum utuh mentah (dedak, endosperma, bibit) (8):

  • 340-360 kcal
  • 10.3 g protein (gluten)
  • 1 g total lemak
  • 73.6 g karbohidrat
  • 2.7 g serat
  • 15 mg kalsium
  • 1.2 mg besi
  • 22 mg Magnesium
  • 108 mg Fosfor
  • 107 mg Kalium
  • 2 mg Natrium
  • 0.7 mg Seng
  • 0.1 mg Tiamin (B1), 0.04 mg Riboflavin (B2), 1.3 mg Niacin (B3), 0.04 mg Vit. B6
  • 26 DFE Folat

Untuk menghilangkan penyakit nutrisi seperti beri-beri dan pellagra, tepung putih diperkaya dengan vitamin B, tiamin, zat besi, riboflavin, niasin, dan kemudian asam folat. Namun, selama proses pemurnian gandum, kuman dihilangkan dan menyebabkan kehilangan vitamin dan mineral, sehingga memperparah gangguan pencernaan dan nutrisi. Berdasarkan bukti ilmiah, ditemukan bahwa proses pemanggangan mengurangi daya cerna protein gluten gandum (Smith et al., 2015). Intoleransi daya cerna gandum yang paling umum adalah penyakit celiac dan orang yang mengidapnya harus menghindari konsumsi produk yang mengandung gluten yang tinggi.

Tergantung dari spesies gandum yang digunakan, ia juga dapat diproses dengan berbagai cara dan digunakan untuk memproduksi berbagai produk lainnya seperti biskuit, pasta, mi, chappati, bir gandum, kosmetik, dan produk pengganti daging (Kumar et al., 2011). Walaupun biji adalah bagian tanaman utama yang biasa digunakan, jerami tanaman gandum dapat juga digunakan sebagai mulsa, biomassa untuk produksi bahan bakar, bagian dari kompos, dan untuk jerami, dll. 

Terakhir, agar berhasil membudidayakan gandum dan menghasilkan hasil panen yang tinggi dan kualitas biji yang baik, petani butuh untuk meluangkan waktu untuk menemukan varietas yang paling cocok, mempersiapkan tanahnya sebaik mungkin sebelum penanaman dan membuat jadwal yang sesuai dengan irigasi, pengendalian gulma dan pemupukan. Selanjutnya, pada semua tahap pertumbuhan, petani butuh mengambil tindakan proaktif dan kontrol untuk memastikan kesehatan tanaman dan menyimpan produk yang dipanen dengan hati-hati, mengikuti panduan yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam artikel berikut.

Informasi, Sejarah dan Kandungan Nutrisi Tanaman Gandum

Prinsip-prinsip memilih varietas gandum terbaik

Persiapan tanah, kebutuhan tanah dan bibit gandum

Kebutuhan dan metode irigasi gandum

Kebutuhan Pupuk Gandum

Penyakit dan Hama Gandum

Hasil panen-Pemanenan-Penyimpanan Gandum

Pengelolaan gulma pada pertanian gandum

 

Referensi

  1. https://iiwbr.icar.gov.in/wp-content/uploads/2018/02/EB-52-Wheat-Cultivation-in-India-Pocket-Guide.pdf
  2. http://www.uwyo.edu/plantsciences/uwplant/forages/small-grains/wheat.html
  3. https://mccracken.ca.uky.edu/files/identifying_wheat_growth_stages_agr224.pdf
  4. https://www.fao.org/land-water/databases-and-software/crop-information/wheat/en/
  5. https://web.archive.org/web/20150906230329/http:/faostat.fao.org/site/567/DesktopDefault.aspx?PageID=567#ancor
  6. https://ourworldindata.org/crop-yields
  7. https://www.cimmyt.org/news/new-publications-the-importance-of-wheat-in-the-global-food-supply-to-a-growing-population/
  8. https://knowledge4policy.ec.europa.eu/health-promotion-knowledge-gateway/whole-grain-nutritional-value-whole-2_en
  9. Spring wheat growth and development guide (umn.edu)

Bell, G. D. H. (1987). The history of wheat cultivation. In Wheat breeding (pp. 31-49). Springer, Dordrecht.

Kumar, P., Yadava, R. K., Gollen, B., Kumar, S., Verma, R. K., & Yadav, S. (2011). Nutritional contents and medicinal properties of wheat: a review. Life Sciences and Medicine Research22(1), 1-10.

Smith, F., Pan, X., Bellido, V., Toole, G. A., Gates, F. K., Wickham, M. S., … & Mills, E. C. (2015). Digestibility of gluten proteins is reduced by baking and enhanced by starch digestion. Molecular nutrition & food research, 59(10), 2034-2043.