Cara mengairi kentang – Kebutuhan Irigasi Kentang

Sistem irigasi yang paling umum digunakan dalam budidaya kentang adalah irigasi tetes (padat karya), alat penyiram, irigasi sprinkler pistol curah dan emrat (ebor) .

Menurut FAO, untuk hasil tinggi, kebutuhan air tanaman (Evapotranspirasi) untuk tanaman berusia 120 hingga 150 hari adalah 500 hingga 700 mm, tergantung pada iklim. Kebutuhan air tanaman kentang umumnya lebih kecil selama tahap pertama perkembangan tanaman dan secara bertahap meningkat selama pematangan dan tahap selanjutnya dari pertumbuhan umbi. Untuk budidaya musim dingin, banyak petani mengairi sebanyak dua kali seminggu (tergantung pada curah hujan), sedangkan selama kekeringan mereka biasanya mengairi lebih sering. Di tanah berpasir, petani harus mengairi lebih sering daripada di tanah berat. Penting bagi tanah untuk tetap basah setiap saat. Untuk mengoptimalkan hasil, total air tanah yang tersedia tidak boleh habis lebih dari 30% hingga 50%. Namun, perlu diingat bahwa irigasi yang berlebihan menyebabkan erosi, kerentanan penyakit, kehilangan air, biaya energi tambahan untuk pemompaan, pencucian nitrogen, dan penurunan hasil panen. Di sisi lain, tanaman yang tertekan air lebih rentan terhadap penyakit.

Anda dapat memperkaya artikel ini dengan meninggalkan komentar atau foto metode irigasi kentang anda.

MITRA KAMI

Kami bergabung dengan LSM, Universitas-universitas, dan organisasi-organisasi lainnya secara global untuk memenuhi misi bersama kita tentang keberlanjutan dan kesejahteraan manusia.