Apa itu bioekonomi/pertanian sirkular?

Apa itu bioekonomi/pertanian sirkular?
Leksikon Keberlanjutan
Bagikan ini:

Artikel ini juga tersedia dalam berbagai bahasa berikut:

Artikel ini juga tersedia dalam berbagai bahasa berikut: English Русский (Russian) Ελληνικά (Greek)

Tampilkan terjemahan lainnya Tampilkan lebih sedikit terjemahan

Pertanian sirkular merupakan konsep pengelolaan pertanian modern yang prinsip utamanya adalah optimalisasi penggunaan seluruh biomassa dan sumber daya sehingga mengurangi limbah. Agar sistem pertanian menjadi berkelanjutan dan layak, maka harus bertransisi dari format/struktur linier ke format/struktur sirkular.

Dalam sistem sirkular, petani (dan pemangku kepentingan lain yang terlibat) harus mengurangi jumlah masukan eksternal (seperti pupuk kimia sintetis) dan mengambil tindakan untuk menutup lingkaran unsur hara (apa pun yang dikeluarkan dari sistem akan dikembalikan ke sistem tersebut (misalnya energi, nutrisi, dll)). Dengan mengurangi emisi dan hilangnya biomassa (nutrisi), sistem sirkular dapat membantu meminimalkan jejak ekologis pada sektor ini.

Pada saat yang sama, hal ini membantu konservasi dan regenerasi agroekosistem, menjadikannya lebih berketahanan iklim. Berdasarkan hasil penelitian, diperkirakan sistem pangan sirkular dapat menyebabkan pengurangan penggunaan pupuk kimia bahkan hingga 80%.

Contoh bioekonomi/pertanian sirkular:

Daur ulang unsur hara di dalam Kebun Zaitun – Pendayagunaan kayu yang ditebang setelah pemangkasan

Setelah pemangkasan, alih-alih membuang cabang-cabang yang dipotong atau membakarnya (yang biasa dilakukan dalam pertanian konvensional), petani zaitun menggilas cabang-cabang tersebut dengan mesin khusus, menghancurkan cabang-cabang pohon tadi, dan memasukkan serbuk kayunya ke dalam tanah. Hal ini memiliki dampak yang menguntungkan, karena telah terhitung bahwa untuk setiap 1.000 kg (2.205 pon) kayu zaitun (dengan kelembapan 50%) yang dimasukkan ke dalam tanah, akan menambahkan 4 kg (8,8 pon) nitrogen, 0,5 kg (1,1 pon) fosfor, 4 kg (8,8 pon) kalium, 5 kg (11 pon) kalsium, dan 1 kg (2,2 pon) magnesium ke dalam tanah (Amirante dkk., 2002).

Cara ini mengurangi kebutuhan akan pupuk kimia tambahan. Dengan cara ini, kita mendapatkan masukan dan keluaran sesedikit mungkin dan mendorong daur ulang unsur-unsur di kebun zaitun. Tentu saja ada kasus di mana cabang-cabang pohon harus segera disingkirkan dari kebun organik, misalnya ketika jaringan pohon tersebut terserang hama atau penyakit.

MITRA KAMI

Kami bergabung dengan LSM, Universitas-universitas, dan organisasi-organisasi lainnya secara global untuk memenuhi misi bersama kita tentang keberlanjutan dan kesejahteraan manusia.